bisikan nurani

bisa dikatakan cerewet atau pendiem, tergantung sikon. keras hati kalo itu diperlukan. bisa luluh juga tergantung sikonnya juga.. Suka yang cerewet, lucu, humoris, bersifat menghibur... Benci "segala sesuatu yang membual belaka seperti pengecut" n dibohongi...!

Monday, June 12, 2006

sesuatu yang tak mudah

...... ?
Yang seperti apa yang ia cari ?
Hatinya laksana karang diterpa ombak
Jika darahnya telah mengalir cinta
Kasihnya kan membawa pengabdian seluruh jiwanya
Hasratnya tak kan terbelah
Menyimpan doa direlung hati
Disetiap detiknya
Memohon doa pada sang pencipta...
Kerinduan tak berdusta
Mengangkasa mencari separuh jiwanya
Entah dimana keberadaannya

2 Comments:

  • At Sep 5, 2007, 3:58:00 PM, Blogger ilalang said…

    aulia yang pandai merangkai kata..

    kata-kata dalam tulisanmu itu mengandung teka-teki beribu arti..

    deretan aksara yang kamu susun menjadi bait-bait kalimat penuh majas bahasa, terkadang kamu memakai personifikasi, berganti baris memunculkan metafora, pindah alinea terungkap kiasan-kiasan berupa alegori..

    bahasamu meliuk-liuk laiknya penari bali...
    sumpah..

    tapi, bolehkah aku tahu arti kalimat "kerinduan tak berdusta, mengangkasa mencari separuh jiwanya?"

    apakah itu merefleksikan kehendak atau perasaanmu saat ini?

    aku berharap mendapat jawabnya, tanpa perlu waktu lama, apalagi sampai menunggu satu purnama..

    salam hormat,
    ilalang
    :)

     
  • At Sep 14, 2007, 2:55:00 PM, Blogger aulia said…

    hai ilalang

    kata2 dlm tulisanku mengandung teka teki ? iya mungkin .. tapi kl sampai beribu arti ? itu mah berlebihan...

    memang rangkaian dari kata ke kata, dari kalimat ke kalimat, dari bait ke bait mengundang tanya yang belum terungkap dan mungkin memang tak akan terungkap dengan jelas..
    karena aku mengungkapkan semua dari apa yang terlintas, tapi hanya menghasilkan arti yang tersirat..

    gimana ya..., kl aku menempatkan sebagai pembaca kadang kecewa atau mungkin jengkel dengan penulisnya karena akhir dari tulisannya seakan belum berakhir
    memang terlihat mudah dan jelas ketika membaca kalimat kalimat pertama, seperti tulisan biasa...
    namun mendekati rangkaian kata kata selanjutnya,
    justru arti kalimat itu menjadi bias
    dan tulisan itu seakan belum berakhir ..

    itu kuakui ...

    meliuk liuk bagai penari ? wow..

    arti kalimat itu ?
    apakah merefleksikan kehendak atau perasaanku ?

    hm.........
    apa yang kutulis biasanya seperti apa yang pernah terlintas dalam pikiranku..
    aku menulisnya tahun 2006 ???

    harusnya pertanyaanya seperti ini : apakah masih berlaku hingga sekarang ?

    hm.........
    aku hanya menjalani apa yang ada di depan mataku ...

    sori baru bisa menjawab yach..
    tapi ga perlu sampai menunggu satu purnama kan ?

    makasih ya atas komentarnya
    ditunggu komentar2 lainnya...

     

Post a Comment

<< Home